Benihonline.com, Jakarta. Bagi anda yang ingin atau hobi bercocok tanam namun tidak didukung dengan tersedianya lahan tanah yang luas dan subur. Metode tanam satu ini dapat menjadi opsi dibandingkan anda harus membeli tanah mahal-mahal. Ya, metode hidroponik.
Hidroponik merupakan metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air sebagai pengganti fungsi media tanah yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara sebagai nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik terbilang lebih sedikit dibandingkan kebutuhan air pada budidaya tanam menggunakan media tanah. Metode ini menggunakan air agar lebih efisien, sehingga cocok diterapkan pada daerah dengan pasokan air yang terbatas.
Jadi anda tetap dapat melakukan budidaya tanaman tanpa mengkhawatirkan ketersediaan lahan tanah, dan kerennya dapat anda lakukan di rumah langsung. Tentunya hal ini akan membuat hunian menjadi fresh karena adanya unsur hijau yang membuat menjadi lebih asri. Terdapat beberapa cara bertanam hidroponik sederhana di rumah. Khususnya anda sebagai pemula, berikut beberapa cara yang dapat anda tiru :
Menggunakan Sistem Sumbu Atau Wick System
Merupakan Bercocok tanam paling sederhana karena tidak memiliki bagian yang bergerak, jadi tidak memerlukan pompa air atau listrik. Metode ini terbilang pasif karena akar tanaman tidak bersentuhan langsung dengan air. Peralatan yang dibutuhkan juga sangatlah sederhana, seperti larutan nutrisi, kain flanel (sebagai sumbu), aerator, serta media yang berfungsi untuk menjaga kelembaban seperti cocopeat, hidroton, dan juga sekam bakar.
Prinsip kerjanya, dimana sistem wick menggunakan prinsip kapilaritas, dengan memanfaatkan sumbu sebagai penyambung atau jembatan untuk mengalirkan air nutrisi dari wadah penampung air menuju ke akar tanaman. Oelh sebab itu dibutuhkan kain flanek atau bahan lain yang mampu menyerap air.
Manfaatkan Metode Tanaman Dengan Sistem Rakit Apung
Cara bercocok tanam sederhana di rumah selanjutnya dengan menggunakan sistem rakit apung. Yaitu cara bercocok tanam hidroponik modern, dan metode paling sederhana dari metode hidroponik aktif. Menggunakan alat sederhana, prinsip kerja rakit apung hampir sama dengan sistem sumbu. Pembedanya rakit apung tidak membutuhkan sumbu sebagai kapiler air, namun menggunakan media tanam dimana akar tanaman dapat menyentuh air nutrisi secara langsung.
wadah tanaman dalam kondisi mengapung serta bersentuhan langsung dengan air nutrisi. Sistem rakit apung dapat digunakan pada tanaman sayuran yang memerlukan air banyak dalam jangka waktu relatif singkat seperti Petsai, Caisim, dan Kangkung.
Gunakan Sistem Irigasi Tetes atau Drip System
Sistem tanam ini menggunakan teknik yang dapat menghemat air serta pupuk karena cukup meneteskan larutan secara perlahan pada akar tanaman. Sistem ini juga disebut sebagai fertigasi sebab pemberian dan pengairan nutrisi dilakukan secara bersamaan. Metode ini sangat efektif untuk tanaman yang agak besar dengan membutuhkan ruang lebih dalam pertumbuhan akar.
Prinsip kerja dari irigasi tetes ada dua, pertama sistem recovery drip dengan menempatkan larutan nutrisi pada tandon lalu dipompa dan juga dialirkan menggunakan selang guna membasahi media tanam dan akar agar mudah diserap oleh tanaman.
Prinsip kerja kedua sistem irigasi tetes pada cara bercocok tanam sederhana di rumah, yakni non recovery drip dimana pada nutrisi yang telah digunakan tidak ditampung atau dibuang.