Benihonline.com – Pembudidaya jahe pasti memahami kendala dalam budidayanya salah satu nya hama penyakit tanaman jahe. bagi yang sering konsumsi pasti tidak asing dengan tanaman jahe ini! Tanaman jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tumbuhan rimpang yang sering digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional. Tanaman jahe ini memiliki rasa dominan pedas yang dirasakan dari jahe disebabkan oleh senyawa keton bernama zingeron.
Menanam jahe diperkarangan rumah merupakan hal yang mudah, namun sama halnya dengan tanaman yang lainnya jahe juga sering diserang oleh hama dan penyakit. Hama dan penyakit tersebut tentunya akan memengaruhi pertumbuhan jahe bahkan bisa membuat jahe mati.
Table of Contents
Namun, masalah hama ini bisa diatasi jika Anda mengetahui jenis penyakit apa yang menyerang tanaman jahe Anda. Salah satu cara mengatasinya adalah menggunakan insektisida, meskipun ini juga dapat membunuh serangga yang menguntungkan bagi tanaman jahe. Beberapa hama penyakit tanaman jahe sebagai berikut.
Berikut ini penjelasan mengenai Hama Penyakit Tanaman Jahe
Hama tanaman jahe
1. Kepik (Epilahre sp)
hama penyakit tanaman jahe Menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang dan berwarna kecoklatan. Cara pengendaliannya engan penyemprotan dengan larutan pestisida berbahan aktif dan biasanya juga bisa disemprotkan dengan larutan, insektisida organik dengan menggunakan air tuba yang berasal dari tanaman tuba.
2. Kumbang (Araeceras fassicularis)
Untuk gejala serangan seperti rimpang akan berubah bentuk menjadi abnormal, seperti membulat tidak beraturan dan terdapat lubang telur kumbang. Dan untuk pengendalian dalam hal ini penggunakan larutan insektisida dan nematisida seperti karbofuran dengan dosisi 1 gram/tanaman jahe.
3. Kutu Daun (Aspidella hartii)
Untuk gejala serangan seperti daun akan menggulung, layu, mengguning dan berguguran. Dan untuk pengendaliannya penggunakan pestisda berbahan aktif. Digunakan dengan dosis yang sudah ditentukan agar tanaman tidak rusak.
4. Ulat Penggerak Akar (Dishorcrosis Puntiferalis)
Untuk gejala serangan seperti akar akan rusak, kering dan bahkan tanaman mati akibat kekurangan nutrisi dan usur hara. Dan pengendalian dalam hal ini penggunaan larutan insektisida berbahan aktif.
5. Nemotado (Melodogyne sp)
Untuk gejala serangan seperti akar terdapat benjolan/bintil kecil dan rimpang akan berubah warna kecoklatan. Untuk pengendalian penggunaan pestisida nabati ekstrak nimba, tagetes dan jarak, menerapkan pola tanam campuran, sanitasi, rotasi dan aplikasi pestisida kimia “nematisida”.
Penyakit Tanaman Jahe
Berikut penyakit pada tanaman jahe yang belum Anda ketahui, yaitu:
1. Layu Bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Solanacearum. Dan gejala serangan seperti daun akan menggulung, abnormal dan rimpang akan membusuk bila di potong akan mengeluarkan cairan berwarna putih hingga kecoklatan. Cara pengendaliannya dengan menggunakan larutan fungisida berbahan aktif.
2. Penyakit Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cersospora atau Phyllosticta. Dan gejala serangan seperti daun akan terdapat bercak, berwarna abu-abu sampai kecoklatan dan daun akan membusuk serta tanaman akan mati. Cara pengendaliannya dengan menggunakan larutan fungisida seperti Antracol 70 WP, Aceobat 50 WP, Antila 80 WP, Bion M 1/48, Benlox 50 WP dll.
3. Penyakit Busuk Rimpang
hama Penyakit tanaman jahe ini disebabkan oleh Fusarium Oxysporum sp. Dan gejala serangan yakni rimpang akan membusuk, daun layu menguning dan lama-kelamaan tanaman mati. Untuk pengendalian sebelum fase penanaman jahe, sebaiknya benih direndam dahulu dengan larutan fungisida.
Baca Juga : Cara Menanam Jahe Merah dengan mudah dan murah |
Demikian informasi mengenai hama penyakit tanaman jahe dan jenis-jenis jahe. Semoga informasi ini bisa membantu para petani yang menanam tanaman jahe. Terimakasih