Home Budidaya Simple , Kemudahan budidaya dengan Hidroponik Rakit Apung yang Mudah diaplikasikan

Simple , Kemudahan budidaya dengan Hidroponik Rakit Apung yang Mudah diaplikasikan

2681
0
hidroponik rakit apung

Benihonline.com, Hidroponik rakit apung adalah teknik menanam menggunakan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air lebih sedikit dibanding kebutuhan air yang menggunakan media tanah. Sistem hidroponik juga bisa ditanam pada lahan yang terbatas. Nah, Ini solusi lo buat Anda yang ingin menanam sayur-sayuran tetapi memiliki lahan yang terbatas.

Rakit Apung atau FHS (Floating Hydroponic System) merupakan budidaya sayuran pada lubang styrofoam (gabus) yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung. Sistem hidroponik ini hanya menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran diatas styrofoam (gabus).

Pada sistem ini anda membutuhkan aerator. Aerator adalah mesin gelembung udara yang berguna untuk menggerakkan air di dalam akuarium agar kaya akan oksigen. Kegunaan aerator ini untuk mengatur sirkulasi udara karena tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan air. Berikut kelebihan dan kekurangan pada rakit apung diantaranya sebagai berikut:

Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Sayuran Menggunakan Sistem Hidroponik Rakit Apung

Pembuatan sistem hidroponik rakit apun tidak membutuhkan lahan yang besar. Dan tanaman tidak mudah layu karena memiliki pasokan air yang tersdia. Namun, terdapat kekurangan dan kelebihan pada sistem hidroponik rakit apung.

Kelebihan Hidroponik Rakit Apung

  • Tanaman dapat mendapat suplai air dan nutrisi terus menerus, selama nutrisi di bak penampungan masih tersedia.
  • Lebih menghemat air dan nutrisi.
  • Mempermudah perawatan pada tanaman karena tidak perlu melakukan penyiraman.
  • Membutuhkan biaya yang cukup murah.

Kekurangan Hidroponik Rakit Apung

  • Oksigen akan susah didapatkan jika tidak ada bantuan dari aerator.
  • Akar tanaman akan lebih rentan terjadi pembusukan.
  • Tanaman yang berukuran besar dan memiliki jangka waktu yang lama tidak cocok melakukan sistem rakit apung atau FHS (Floating Hydroponic System).

Cara Menanam Hidroponik Menggunakan Sistem Rakit Apung

Ada beberapa jenis tanaman yang cukup mudah dan menguntungkan ketika Anda menanam menggunakan sistem rakit apung, yaitu: Kangkung, Bayam, Selada, Tomat, Cabai dan timun.

1.Bahan-Bahan Yang Dibutuhkan

  • Satu bak plastik 50 x 30 x 20 (atau menyesuaikan)
  • Rockwool untuk media tanam kamu
  • Benih yang akan anda tanam
  • Gelas air mineral
  • Styrofoam berukuran 50 x 30 cm
  • Alumunium foil, untuk melapisi styrofoam
  • Pisau cutter
  • Paku, untuk melubangi lubang gelas

2.Langkah-langkah Pembuatan Hidroponik Rakit Apung

  • Siapkan styrofoam dan potong sesuai kebutuhan ukuran bak plastik yang kamu punya.
  • Kemudian, lapisi styrofoam dengan alumunium foil.
  • Lubangi permukaan styrofoam dengan memberikan jarak pada setiap lubangnya. Diameternya sebesar diameter gelas air mineral bagian tengah. Lubang ini digunakan sebagai tempat gelas air mineral.
  • Ketinggian net pot bisa kamu atur, rata-rata 5cm dari bawah wadah bak plastik.
  • Masukkan air yang telah diberikan nutrisi pada bak.
  • Lubangi bagian dasar dari seluruh gelas air mineral yang ada.
  • Tempatkan gelas air mineral tersebut pada setiap lubang.
  • Putar hingga bagian bawah menyentuh permukaan larutan nutrisi yang mana jarak antara dasar gelas dan dasar bak kira-kira 5 cm.
  • Potonglah rockwool dengan ukuran 3 x 3 x 3 cm.
  • Buatlah celah dengan gunting/cutter pada bagian tengahnya sebagai tempat untuk menaruh bibit tanaman.
  • Masukkan bibit tanaman ke dalam celah rockwool.
  • Tempatkan rockwool pada gelas air minum tersebut.

Tempatkan bak plastik yang terkena cahaya matahari. Pastikan akar tanaman tetap menempel pada cairan nutrisi. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam menanam menggunakan sistem hidroponik rakit apung adalah:

  • Harus melakukan pengontrolan secara rutin terhadap pH air. pH air harus tetap dijaga agar selalu menyentuh angka 5,5 – 6,8.
  • Ketinggian air.
  • Pastikan juga kamu selalu mengganti air nutrisi tersebut sekali dalam seminggu.

Informasi yang bisa saya sampaikan mengenai budidaya sayuran menggunakan sistem hdroponik rakit apung. Semoga bermanfaat…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here